Minggu, 18 April 2010

Pupuk organik untuk kebon kelapa sawit - Biobooster PUTRI

Pemupukan kebon sawit organik biobooster PUTRI. Lebih murah dari pada urea - ponska - npk dll. yang terkutuk perusak lahan tanah air. Senang bila dapat membantu bangsa kita sendiri, perkenalan 500 - 1000 HA dululah. Konco dewe. Anton Hartomo, Nusa Agro Lestari .

Perdana Kampar dan Kaltim. Daur Limbah ok juga. Salam gbu.

081574412522

Rabu, 31 Maret 2010

Panduan membuat pupuk organik sendiri

Penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus berdampak buruk terhadap kualiatas lahan pertanian. Unsur hara tanah akan hilang. Hal ini berbeda ketika mempergunakan pupuk organik. Pengunaan pupuk organik baik padat maupun cair secara terus menerus justru meningkatkan kualitas tanah.

Pupuk organik selain lebih murah, juga efisien. Dengan memanfaatkan limbah organik, pupuk organik baik padat maupun cair bisa diproduksi sendiri. Secara sekonomi lebih murah dan tidak tergantung pabrik.

ORGANIC AGRICULTURE AND ORGANIC INPUTS

Organic Perspective

“In a world of many choices organic agriculture is a serious option for many farmers, enterprises and consumers. Supporting that choice with credible science can be vital for improving the over all productivity, food security, food sovereignty and environmental impact of agriculture in the country. The challenge lies in creating an environment in which organic is treated as complimentary approach and efforts are focussed on harvesting benefit, organic agriculture can give to a section of the Indian farmers” (Tej Pratap 2006).

After almost a century of development, organic agriculture has been embraced by the mainstream and shows great promise commercially, socially and environmentally. While there is continuum of thought from the earliest days to the present, the modern organic movement is radically different from its original form. It now has environmental sustainability at its core in addition to the founders concerns for healthy soil, healthy food and healthy people. Since the 1970s when organic agriculture re-emerged as an eco-agriculture, institutional strengthening and diversity became a part of the movement. Formation of IFOAM in 1972 indicated that the movement has come of age and that it is going to grow and make a place for itself in over all world of agriculture. Explosive growth of organic agriculture has occurred only since 1990s. In India the movement was initially started by the farming communities and agri- enterprises, it is now being carried forward by several stakeholders, including the Government agencies. Launching of National Program on Organic Production (NPOP) by Ministry of Commerce during 2001 and National Project of Organic Farming (NPOF) by Ministry of Agriculture during 2004 is an indicative of growing awareness for systematic promotion of organic agriculture in the country through Government Initiatives.

PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN PUPUK MIKROBA DALAM SISTIM PERTANIAN ORGANIK1

I Nyoman P. Aryantha*, Noorsalam R. Nganro*, Sukrasno, E. Nandina* Pusat Penelitian Antar Universitas Ilmu Hayati LPPM-ITB
*) Dept. Biologi - FMIPA-ITB Jalan Ganesha 10, Bandung 40132

Abstrak
Penghematan biaya produksi budidaya tanaman dapat dicapai dengan penerapan sistim pertanain organik yakni penambahan aplikasi pupuk mikroba AgriSimba. Beberapa komoditas tanaman telah diuji coba seperti buncis, padi, kentang, bawang dan lain-lain di beberapa tempat di Indonesia telah terbukti dapat menurunkan biaya produksi, sementara hasil panenan pada umumnya dapat ditingkatkan antara 5-20%. Disamping itu, waktu panenpun dapat dipercepat rata-rata antara 7-14 hari. Kajian di rumah kaca terhadap aktivitas enzim mikroba dalam tanah terbukti berbeda secara nyata antara perlakuan dengan pupuk mikroba dengan perlakuan pupuk kimia. Aspek ini sangat penting dalam menjamin keberlangsungan tingkat kesuburan tanah dalam jangka panjang. Dari hasil- hasil kajian ini, pupuk mikroba AgriSimba dapat direkomendasikan untuk aplikasi pertanian padi dan tanaman lain.

Selasa, 30 Maret 2010

IPTEK TTG : PUPUK ORGANIK MIKROBA GOOGLE

Kelangkaan pupuk di Indonesia dan harganya yang melambung menyebabkan masalah untuk petani kita. Padahal, kenyataaanya kemajuan teknologi memang tak bisa dipungkiri lagi. Banyak penemuan-penemuan baru yang nantinya akan membuat hidup manusia dan semua mahluk hidup di bumi ini menjadi lebih baik dan lebih mudah. Salah satunya, putra berbakat bangsa kita, Ir. Ali Zum Mashar, MA.M.Si., peneliti di Depnakertrans menemukan Pupuk Organik Unggul Mikroba Google dengan teknologi Bioperforasi (yang diberi nama Bio P 2000 Z, dengan harga yang relatif murah. Untuk temuan ini, Ali menjadi salah satu pemenang Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 di bidang pangan.


Menurut Ali, mahasiswa S3 program studi Ekonomi Sumber Daya Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini, Teknologi Bioperforasi (menyuntikkan mikroba ke dalam tanah) berfungsi untuk menyuburkan tanah dengan memanfaatkan mikroba yang ditambah energi matahari dan air. Fungsi lainnya juga menyuburkan kembali tanah yang tidak subur/lahan kritis. Mis. tanah bekas tambang, tanah berpasir, lahan gambut, atau tanah yang sudah rusak/terjadi kekentalan tanah karena penggunaan pupuk kimia yang sudah terlalu lama.