Penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus berdampak buruk terhadap kualiatas lahan pertanian. Unsur hara tanah akan hilang. Hal ini berbeda ketika mempergunakan pupuk organik. Pengunaan pupuk organik baik padat maupun cair secara terus menerus justru meningkatkan kualitas tanah.
Pupuk organik selain lebih murah, juga efisien. Dengan memanfaatkan limbah organik, pupuk organik baik padat maupun cair bisa diproduksi sendiri. Secara sekonomi lebih murah dan tidak tergantung pabrik.
Seorang patani H Ali Mugni asal Desa Laban, Kecamatan Pedes, Kerawang Jawa Barat telah membuktikan hal itu. Dalam buku “Angin di Hamparan Karawang,” karangan Ratam S, Solihin T, A Agus, Eno Mayono, dan Hery Prasetiyo yang diterbitkan oleh Forum Petani Karawang dan Nastari ia menceritakan membuat pupuk cari organik dari limbah sabut kelapa. Pupuk cair serabut kapala ini sebagai pengganti pupuk KCl (kimia). Hsail panen dari lahan yang diberi pupuk cair ini juga tidak jauh beda ketika memakai pupuk kimia.
Berikut formula pupuk cair ala H Ali Mugni :
Bahan dan Alat
1.Sabut kelapa 25 kg
2.Satu drum bekas
3.Air 40 liter
Cara pembuatan
1.Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam drum.
2.Tuangkan air ke dalam drum hingga separuhnya terisi.
3.Drum harus tertutup rapat. Kedap air dan tidak terkena sinar matahari langsung.
4.Diamkan rendaman hingga 15 hari.
5.Setelah 15 hari buka tutup drum dan perhatikan air rendaman. Jika berwarna kuning kehitaman, pupuk cair siap dipergunakan.
Aturan Pakai
1.Pemupukan lahan dilakukan dua kali dalam satu musim tanam
2.Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah
3.Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh). Pupuk disemprotkan pada batang padi tanpa dicairkan lagi (ditambah air)
Catatan dari redaksi :
Teknik ini sudah umum dipergunakan di kota-kota besar di Jakarta misalnya, dimana daerahnya padat penduduk sehingga pemanfaatan/mendaur ulang sampah menjadi solusi manajemen sampah perkotaan. Anda cukup siapkan drum / tong plasitik bekas cat ukuran berapaun, lengkap dengan tutupnya. Sampah-sampah dapur masukkan kedalam tempat ini dan tutup. 2-3 cairan yang terbentuk adalah merupakan pupuk organik cair. Sebelumnya pada tempat tadi, pasangkan semacam kran, yang akan memudahkan penyaluran hasil pupuk organik cair ini.
Pupuk organik selain lebih murah, juga efisien. Dengan memanfaatkan limbah organik, pupuk organik baik padat maupun cair bisa diproduksi sendiri. Secara sekonomi lebih murah dan tidak tergantung pabrik.
Seorang patani H Ali Mugni asal Desa Laban, Kecamatan Pedes, Kerawang Jawa Barat telah membuktikan hal itu. Dalam buku “Angin di Hamparan Karawang,” karangan Ratam S, Solihin T, A Agus, Eno Mayono, dan Hery Prasetiyo yang diterbitkan oleh Forum Petani Karawang dan Nastari ia menceritakan membuat pupuk cari organik dari limbah sabut kelapa. Pupuk cair serabut kapala ini sebagai pengganti pupuk KCl (kimia). Hsail panen dari lahan yang diberi pupuk cair ini juga tidak jauh beda ketika memakai pupuk kimia.
Berikut formula pupuk cair ala H Ali Mugni :
Bahan dan Alat
1.Sabut kelapa 25 kg
2.Satu drum bekas
3.Air 40 liter
Cara pembuatan
1.Sabut kelapa yang telah dibersihkan dimasukkan ke dalam drum.
2.Tuangkan air ke dalam drum hingga separuhnya terisi.
3.Drum harus tertutup rapat. Kedap air dan tidak terkena sinar matahari langsung.
4.Diamkan rendaman hingga 15 hari.
5.Setelah 15 hari buka tutup drum dan perhatikan air rendaman. Jika berwarna kuning kehitaman, pupuk cair siap dipergunakan.
Aturan Pakai
1.Pemupukan lahan dilakukan dua kali dalam satu musim tanam
2.Pertama sebagai pupuk dasar sebelum lahan ditanami atau pada fase pengolahan tanah
3.Kedua pupuk diberikan setelah padi memasuki masa primordia (awal tumbuh). Pupuk disemprotkan pada batang padi tanpa dicairkan lagi (ditambah air)
Catatan dari redaksi :
Teknik ini sudah umum dipergunakan di kota-kota besar di Jakarta misalnya, dimana daerahnya padat penduduk sehingga pemanfaatan/mendaur ulang sampah menjadi solusi manajemen sampah perkotaan. Anda cukup siapkan drum / tong plasitik bekas cat ukuran berapaun, lengkap dengan tutupnya. Sampah-sampah dapur masukkan kedalam tempat ini dan tutup. 2-3 cairan yang terbentuk adalah merupakan pupuk organik cair. Sebelumnya pada tempat tadi, pasangkan semacam kran, yang akan memudahkan penyaluran hasil pupuk organik cair ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar